Generator Listrik Arus Bolak-Balik (AC)
Rabu, 09 Oktober 2013
Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia
saat ini. Arus listrik dimanfaatkan
sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik. Arus listrik didapatkan dari proses konversi
sumber energi lainya ( energi panas, energi gerak, dll) menjadi energi listrik.
Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus listrik. salah
satu jenis generator adalah generator arus bolak balik yang akan dibahas saat
ini. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik. Generator. Arus Bolak-balik sering disebut
juga sebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau juga
generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan
beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak.
Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Prinsip Kerja Generator
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday
yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu
1. Stator,
merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak balik
2. Rotor,
merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke
stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang
berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada
generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang
berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan
stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar 1.
4. Jumlah Kutub pada Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan
rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat
ditentukan dengan persamaan berikut ini :
f = (p.n)/120
Keterangan:
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)
Referensi:
a. http://bos.fkip.uns.ac.id
Semoga bermanfaat....
0 comments: