• About
  • Parent Page
  • Archives
  • Uncategorized
  • Google Translate

    English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

    Konfigurasi Debian "Samba Server"

    Sabtu, 23 Juli 2011

    Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS, dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing).
    Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows. Samba dibuat berdasarkan protokol Server Message Block (SMB), oleh Andrew Tridgell. Berikut diatas pengertianya yg saya kutip dari Wikipedia.
    Samba server sangat berperan penting dalam melakukan file sharing, terlebih dalam jaringan yang menggunakan sistem operasi berbeda dengan Linux, khususnya untuk system operasi Windows. Tidak seperti protocol ftp, protocol samba ini hanya digunakan untuk file sharing sekala kecil (Jaringan Lokal).
    15.1. Installasi
    Untuk file sharing di linux, kita menggunakan aplikasi samba server. Yang sudah teruji kestabilanya pada jaringan antar linux, atapun antar linux – windows.
    debian-server:~# apt-get install samba
    15.2. Konfigurasi
    15.2.1. Konfigurasi samba direktori
    Buat direktori pada debian server, yang akan disharing dalam jaringan local. Kemudian rubah hak akses pada direktori tersebut menggunakan chmod. Misalnya jika ingin writeable gunakan 777, atau yang read-only gunakan 755.
    debian-server:~# cd /home/pudja/
    debian-server:/home/pudja# mkdir share
    debian-server:/home/pudja# chmod 777 share/ -R
    15.2.2. Membuat user samba
    Tambahkan user agar dapat mengakses file sharing tersebut dari jaringan local. Bagian ini adalah optional, jika anda menggunakan mode Anonymous LogIn, lewati saja bagian ini.
    debian-server:~# useradd tamu
    debian-server:~# smbpasswd –a tamu
    15.2.3. User Authentication LogIn
    Seperti halnya dengan ftp, samba server bisa kita konfigurasi menggunakan User Mode, ataupun Guest Mode. Berikut konfigurasi untuk menggunakan user dan password. Edit file smb.conf seperti di bawah.
    debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf
    ####### Authentication #######
    # “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account
    # in this server for every user accessing the server. See
    # /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html
    # in the samba-doc package for details.
    security = user                                     #edit bagian ini, hilangkan tanda “#”
    #
    #======================= Share Definitions =======================
    [share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”
    path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server
    browseable = yes
    writeable = yes
    valid users = tamu                               #sesuaikan dengan nama user
    admin users = root
    #. . .
    15.2.4. Anonymous LogIn
    Samba server pun bisa digunakan untuk file sharing menggunakan anonymous mode, jika dirasa security pada jaringan tersebut tidak dibutuhkan. Tinggal edit file smb.conf seperti berikut.
    debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf
    ####### Authentication #######
    # “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account
    # in this server for every user accessing the server. See
    # /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html
    # in the samba-doc package for details.
    security = share                                   #edit bagian ini, rubah menjadi “share”
    #. . .
    #======================= Share Definitions =======================
    [share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”
    path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server
    browseable = yes
    writeable = yes
    guest ok = yes                                      #rubah menjadi “guest”
    #. . .
    Terakhir, agar semua konfigurasi dapat berjalan. Restart daemon samba.
    debian-server:~# /etc/init.d/samba restart
    15.3. Pengujian
    15.3.1. Pengujian via Localhost
    Pengujian localhost bisa menggunakan tool testparm, untuk melihat hasil akhir dari konfigurasi file smb.conf di atas.
    debian-server:~# testparm
    Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
    Processing section “[share]“
    Processing section “[homes]“
    Loaded services file OK.
    Server role: ROLE_STANDALONE
    Press enter to see a dump of your service definitions
    [share]
    path = /home/pudja/share/
    read only = No
    guest ok = Yes
    [homes]
    comment = Home Directories
    valid users = %S
    create mask = 0700
    directory mask = 0700
    browseable = No
    15.3.2. Pengujian via Windows
    Melalui computer client, tes apakah file sharing sudah berjalan dengan baik. Untuk membuka file sharing pada Sistem Operasi windows tidaklah sulit, berikut caranya.
    Klik pada icon MyComputer, kemudian pada Address bar isikan alamat server debian. Bisa menggunakan Ip Address ataupun domain. Jangan lupa, tambahakan dua slash//”pada awal alamat. Sebagai identitas protocol file sharing.


    Semoga Bermanfaat.!!!!!

    0 comments:

    Posting Komentar